
Paragraf Pembuka
Musim 2024/2025 menjadi tahun yang sulit bagi Real Madrid. Setelah sempat unggul sembilan poin di LaLiga, performa yang tidak konsisten membuat mereka kehilangan gelar dan finis di posisi kedua. Tak hanya itu, Madrid juga gagal di ajang-ajang lain seperti Copa del Rey dan Liga Champions. Namun, Xabi Alonso, mantan gelandang andal Madrid, menegaskan tekadnya untuk mengembalikan tim ibu kota Spanyol sebagai tim yang menakutkan bagi lawan-lawannya.
Analisis Mendalam
Performa Madrid musim ini menunjukkan kelemahan dalam konsistensi dan taktik. Di LaLiga, mereka sempat unggul sembilan poin atas Barcelona pada paruh kedua musim, namun performa yang naik-turun membuat mereka disalip rival abadi mereka. Di Liga Champions, kekalahan dari Arsenal di perempatfinal menjadi bukti bahwa Madrid kurang mampu bersaing di level tertinggi Eropa. Alonso, dengan pengalamannya yang kaya, mengetahui bahwa perubahan drastis diperlukan untuk kembali ke puncak.
Statistik Kunci
Madrid kehilangan gelar LaLiga untuk ketiga kalinya dalam lima musim terakhir. Di Liga Champions, mereka gagal mencapai semifinal untuk kedua kalinya secara berurutan. Statistik ini menunjukkan bahwa Madrid perlu memperkuat sektor ofensif dan bertahan agar bisa bersaing di tingkat tertinggi.
Pandangan Pelatih
Alonso menekankan pentingnya konsistensi dan mentalitas juara dalam setiap pertandingan. Menurutnya, Madrid harus belajar dari kekalahan mereka dan membangun strategi yang lebih efektif untuk musim depan. “Kami harus kembali ke dasar-dasar sepak bola dan membangun tim yang kuat secara kolektif,” ujarnya.
Penutup
Prediksi realistis untuk musim depan adalah Madrid harus fokus pada konsistensi dan rekrutan yang strategis. Penggemar bisa mulai melihat perubahan positif jika Alonso dan tim pelatih berhasil menerapkan perubahan yang dibutuhkan. Musim depan akan menjadi ujian sebenarnya bagi Madrid untuk kembali menjadi tim yang menakutkan.











