Pembuka
Wamendikti Stella Christie menjadi sorotan setelah menjadi penerjemah ‘dadakan’ saat Presiden Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri China Li Qiang di Istana Kepresidenan Jakarta. Kejadian ini terjadi karena masalah teknis pada alat penerjemah yang digunakan oleh Prabowo dan para menteri Indonesia selama pertemuan bilateral.
Latar Belakang
Stella Christie, yang terkenal karena kemampuannya dalam berbahasa China, tidak menggunakan alat penerjemah karena dia sudah menguasai bahasa tersebut. “Saya nggak pakai (alat interpreter) kan, karena saya ngerti (Bahasa China),” ujar Stella kepada wartawan, Minggu (26/5/2025).
Fakta Penting
Kejadian ini terjadi saat PM Li Qiang sudah mulai berbicara, namun sistem penerjemah belum berfungsi dengan baik. “Itu Bapak Perdana Menteri Li Qiang sudah mulai ngomong, tapi masih kayaknya mungkin masih belum jalan (terjemahan),” cerita Stella.
Dampak
Kejadian ini menunjukkan pentingnya kemampuan bilingual dalam konteks diplomatik, terutama saat pertemuan antar negara. Peristiwa ini juga menjadi perhatian karena menyoroti keterampilan dan ketangkasan Stella Christie dalam menangani situasi darurat.
Penutup
Wamendikti Stella Christie tidak hanya menampilkan kemampuannya dalam penerjemahan, tetapi juga menegaskan pentingnya keahlian linguistik dalam dunia diplomatik. Pertemuan ini menjadi contoh nyata bahwa keahlian individu dapat mempengaruhi jalannya acara penting di tingkat internasional.
