Latar Belakang
Jelang akhir masa libur kenaikan kelas, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menjadi tempat ramai untuk berburu seragam sekolah. Sejumlah orang tua rela mengeluarkan uang puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah demi memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Salah satunya adalah Novi, seorang ibu yang tidak ragu merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk memenuhi kebutuhan seragam putranya.
Fakta Penting
Novi mengaku telah menghabiskan Rp 450 ribu untuk membeli baju putih, celana panjang, dan buku tulis untuk putranya. “Saya tahu harga seragam tahun ini lebih mahal, tapi sebagai ibu, saya harus memastikan anak saya bisa tampil rapi dan merasa nyaman di sekolah,” ujarnya kepada detikcom di Pasar Minggu, Sabtu (12/7/2025). Novi bahkan tidak segan untuk membandingkan harga di beberapa toko sebelum memutuskan pembelian.
Dampak
Kisah Novi mewakili perjuangan ribuan orang tua yang rela berkorban demi masa depan anak-anak mereka. Meskipun harga seragam dan perlengkapan sekolah terus meningkat, tidak sedikit yang rela mengorbankan pengeluaran bulanan hanya untuk memenuhi kebutuhan anak. Ini menjadi catatan penting bagi pemerintah dan pihak sekolah untuk lebih memperhatikan ketersediaan seragam murah agar semua anak bisa merasakan kenyamanan yang sama.
Penutup
Novi dan orang tua lainnya telah membuktikan bahwa cinta dan perhatian terhadap anak tidak terbatas oleh harga. Namun, pertanyaan yang terus muncul adalah, apakah solusi jangka panjang bisa ditemukan untuk mengurangi beban finansial para orang tua? Hanya melalui perhatian dan inovasi, kita bisa memastikan bahwa setiap anak bisa tampil dengan bangga di sekolah.
