Latar Belakang
Amerika Serikat (AS) secara resmi melarang Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, bulan depan. Keputusan ini diambil jelang[event] penting, di mana beberapa negara sekutu AS diperkirakan akan mengakui Palestina sebagai negara.
Fakta Penting
Menurut laporan Reuters dan Al Arabiya, pemerintahan Presiden Donald Trump telah mencabut visa untuk Mahmoud Abbas dan sekitar 80 pejabat Palestina lainnya, termasuk para petinggi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Otoritas Palestina. AS menuding Palestina telah “merusak prospek perdamaian” dengan langkah-langkah yang dianggap tidak mendukung upaya penyelesaian konflik.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, yang enggan disebut namanya, mengkonfirmasi bahwa keputusan ini diumumkan pada Jumat (29/8/2025) waktu setempat.
Dampak
Keputusan AS ini menimbulkan reaksi keras dari pihak Palestina dan sekutu internasional mereka. Beberapa negara menilai langkah ini sebagai penghinaan terhadap proses PBB dan upaya kongres internasional untuk perdamaian. Di sisi lain, AS menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mempertahankan posisi kebijakan yang memungkinkan terwujudnya solusi kedua negara.
Penutup
Dengan larangan ini, Mahmoud Abbas diprediksi tidak akan dapat mempengaruhi jalannya sidang umum pbb, yang seharusnya menjadi momentum penting untuk Palestina. Keputusan AS menambah ketegangan yang sudah meresahkan di kawasan Timur Tengah, sementara dunia menunggu langkah selanjutnya dalam upaya mencapai perdamaian yang lebih luas.
