
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva ngeri dengan jumlah korban tewas dalam penggerebekan besar-besaran polisi terhadap geng narkoba di Rio de Janeiro. Penggerebekan besar menewaskan banyak orang itu menjadi operasi paling berdarah dalam sejarah Rio.
“Presiden ngeri dengan banyaknya insiden fatal dan terkejut bahwa operasi sebesar ini dilakukan tanpa sepengetahuan pemerintah federal,” kata Menteri Kehakiman Ricardo Lewandowski tentang penggerebekan tersebut dilansir AFP , Kamis (30/10/2025).
Kantor pembela umum negara bagian Rio de Janeiro sebelumnya mengatakan setidaknya 132 orang tewas dalam operasi polisi paling mematikan dalam sejarah Rio. Polisi negara bagian dalam pembaruan terbaru mereka melaporkan bahwa 119 orang telah tewas, termasuk 115 ‘narkoteroris’ dan empat petugas.











