Latar Belakang
Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim baru saja bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, dalam pertemuan yang menarik perhatian internasional. Dalam pertemuan tersebut, Anwar Ibrahim mengungkap bahwa mereka membahas insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17, yang menewaskan 298 orang pada tahun 2014.
Fakta Penting
Menurut laporan AFP pada Jumat (16/5/2025), Anwar Ibrahim menyebutkan bahwa Putin menyatakan ketersediaan Moskow untuk membantu penyelidikan MH17 melalui organisasi independen yang dianggap andal. Namun, Anwar juga menegaskan bahwa Putin membantah tidak siap bekerja sama dalam kasus ini. “Saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa dia (Putin) membantah tidak siap untuk bekerja sama,” ujar Anwar dalam pernyataannya pada hari Kamis.
Dampak
Pertemuan ini menambahkan lapisan baru dalam upaya pencarian kebenaran mengenai MH17. Meskipun Rusia selalu menyangkal keterlibatan dalam insiden tersebut, pernyataan Putin menunjukkan kemungkinan langkah baru dalam proses penyelidikan. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menentukan independensi organisasi yang akan ditunjuk untuk menyelidiki kasus ini.
Penutup
Pertemuan Anwar Ibrahim dan Putin tidak hanya menjadi momen diplomatik, tetapi juga menunjukkan harapan untuk penyelesaian kasus MH17 yang sudah lama menjadi perhatian dunia. Apakah Moskow akan mengambil langkah nyata dalam kerjasama penyelidikan ataukah ini hanya menjadi janji belaka, hanya waktu yang akan membuktikannya.
