Latar Belakang
Konflik antara militer Thailand dan Kamboja di perbatasan terus memanas, menimbulkan ketakutan yang meluas di kalangan masyarakat. Kerajaan Thailand telah memberikan peringatan serius setelah pertempuran di perbatasan mencapai titik kritis, dengan korban tewas mencapai minimal 15 orang, sebagian besar adalah warga sipil.
Fakta Penting
Pelaksana Tugas Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, mengecam keras aksi Kamboja yang dikatakan telah menyebabkan kerugian nyata pada warga sipil Thailand. Pertempuran yang sudah memasuki hari kedua pada Jumat (25/7/2025) ini telah menyebabkan lebih dari 130.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka di area perbatasan.
Situasi semakin memburuk karena aksi saling serang antara kedua negara masih terus berlangsung di area perbatasan yang disengketakan. Ini menandakan bahwa upaya damai untuk menyelesaikan konflik mungkin belum terlihat jelas.
Dampak
Konflik ini tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga menghancurkan kehidupan warga sipil yang tidak bersalah. Banyak dari mereka yang terpaksa meninggalkan rumah dengan cepat, tanpa barang bermuatan penting, dan harus bertahan dalam kondisi yang sulit.
Penutup
Peringatan Thailand kepada Kamboja menjadi pengingat bahwa konflik ini sudah melebihi batas toleransi. Dengan korban sipil yang terus bertambah, dunia internasional diharapkan dapat memberikan perhatian lebih untuk mencegah perang yang lebih besar. Apakah solusi damai masih mungkin? Atau apakah konflik ini akan semakin memburuk? Hanya waktu yang akan memberikan jawaban.
