Latar Belakang
Rumah Sakit Polri mengumumkan hasil tes DNA yang menunjukkan bahwa dua kerangka di Kwitang identik dengan M Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo, yang hilang usai ricuh akhir Agustus. Dalam konferensi pers di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025), Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana, menyatakan bahwa posko orang hilang di Polda Metro akan terus beroperasi, dengan fokus pada kepentingan keluarga almarhum.
Fakta Penting
Hasil tes DNA yang dirilis oleh Rumah Sakit Polri menjadi bukti kunci dalam kasus ini. Dua kerangka yang ditemukan di Kwitang dikonfirmasi sebagai jenazah Farhan dan Reno, yang hilang sejak kerusuhan September lalu. Putu Kholis menegaskan komitmen Polda Metro untuk memberikan prioritas pada upaya pencarian dan identifikasi korban, serta memberikan bantuan psikososial bagi para keluarga yang terdampak.
Dampak
Penemuan ini memberikan sedikit kepastian bagi keluarga korban yang sudah lama menantikan kabar. Namun, kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan tentang perlunya peningkatan mekanisme perlindungan dan respons cepat terhadap situasi darurat di masa depan.
Penutup
Dengan tetap beroperasinya posko orang hilang, Polda Metro menunjukkan komitmen untuk memastikan keadilan dan kepastian bagi keluarga korban. Namun, kasus ini juga menjadi reminder penting bagi pemerintah untuk memperkuat sistem perlindungan masyarakat dalam menghadapi situasi krisis.
