
Tergantung siapa yang ditanya, keputusan para pemimpin Uni Eropa pekan ini cenderung dibaca dua arah: Sebagai langkah hati-hati menuju penyerahan aset Rusia kepada Ukraina, atau sekadar siasat menunda keputusan sulit.
Dalam KTT di Brussels, Kamis (23/10), Dewan Eropa gagal mengumpulkan cukup dukungan untuk mengabulkan pinjaman senilai €140 miliar (sekitar Rp2,38 kuadriliun) bagi Ukraina, seperti yang dituntut beberapa negara. Sebagai gantinya, para pemimpin UE hanya menyuarakan komitmen samar untuk “mengatasi kebutuhan keuangan paling mendesak bagi Ukraina” selama dua tahun ke depan, serta berjanji meninjau kembali isu aset Rusia pada Desember mendatang.
“Kami telah menyepakati intinya, yakni pinjaman reparasi. Sekarang kami harus bekerja untuk mewujudkannya,” kata Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen kepada wartawan di Brussels setelah pertemuan.











