
Menlu RI Dengan Tegas Bantah Pemberitaan Media Israel
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menegaskan bahwa tidak ada rencana kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Israel, seperti yang dilaporkan media Israel. Sugiono mengatakan bahwa kabar tersebut tidak lebih dari angan-angan dan tidak berdasar.
Latar Belakang Kontroversi Kunjungan
Menurut pemberitaan The Times of Israel, Prabowo dikabarkan memberikan lampu hijau untuk kunjungan bersejarah ke Israel pada Senin (13/10). Namun, rencana tersebut diklaim batal karena kekhawatiran atas penolakan dari dalam negeri dan bocornya agenda ke publik. Seorang sumber mengungkapkan bahwa Prabowo merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut dan memutuskan untuk membatalkan rencana kunjungan.
Fakta Penting dari Penjelasan Menlu
Sugiono menambahkan bahwa tidak ada marah-marah terkait bocornya agenda, karena fokus utama Prabowo adalah pada acara penandatangan KTT Perdamaian Gaza di Mesir. Acara tersebut, yang dimulai pada jam 2 sore, baru selesai pada jam 6-7 sore karena proses yang cukup lama.
Dampak Politik dan Diplomasi
Kontroversi ini menunjukkan dinamika kompleks dalam hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel. Batalnya rencana kunjungan Prabowo, meskipun tidak pernah ada, menimbulkan pertanyaan tentang sikap publik terhadap hubungan dengan Israel dan dampaknya pada upaya perdamaian di Timur Tengah.
Penutup: Pertanyaan untuk Masa Depan
Apa dampak kontroversi ini terhadap hubungan Indonesia-Israel? Bagaimana sikap masyarakat terhadap langkah diplomatik Presiden? Jawaban atas pertanyaan ini akan menjadi kunci dalam menerangi hubungan kedua negara ke depan.