
Latar Belakang
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengambil langkah mengejutkan dengan kembali menunjuk sebastien lecornu sebagai Perdana Menteri (PM), hanya empat hari setelah Lecornu mengundurkan diri di tengah krisis politik yang melanda negeri tersebut. Keputusan ini datang di saat negara sedang dilanda kebuntuan akibat anggaran penghematan yang kontroversial, dengan kedua belah pihak—sekolah dan oposisi—mendesak adanya perubahan dalam pemerintahan untuk memecahkan impasse yang panjang.
Fakta Penting
Menurut pernyataan resmi dari kantor kepresidenan Prancis, Elysee Palace, pada Sabtu (11/10/2025), Macron telah melantik Lecornu untuk membentuk pemerintahan baru. Keputusan ini mengejutkan publik, terutama karena sebagian besar pihak berharap adanya wajah baru yang dapat membawa perubahan dan mengakhiri ketegangan yang meresahkan.
“Presiden republik ini telah mencalonkan Bapak Sebastien Lecornu sebagai perdana menteri dan menugaskannya untuk membentuk pemerintahan,” demikian pernyataan resmi yang dilaporkan oleh AFP.
Dampak dan Reaksi
Langkah Macron ini menusuk harapan sebagian masyarakat yang berharap adanya perubahan substansial dalam pemerintahan. Baik sekutu maupun oposisi menilai bahwa keputusan untuk menunjuk kembali Lecornu mungkin tidak akan memberikan solusi yang diharapkan. Namun, pemerintah tetap optimis bahwa Lecornu, dengan pengalaman dan pengetahuannya, mampu memimpin negara melalui masa-masa yang sulit ini.
Penutup
Dengan kembali memilih Lecornu, Macron menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas di tengah badai politik. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah langkah ini akan mampu mengatasi masalah yang sedang memprihatinkan atau justru akan memperpanjang ketegangan yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan. Hanya waktu yang akan memberikan jawaban pasti.