Berita Update Terbaru
Berita  

KPK Ungkap Dua Anggota DPR Satori dan Heri Gunawan sebagai Tersangka Korupsi CSR BI, TPPU OJK

KPK Ungkap Dua Anggota DPR Satori dan Heri Gunawan sebagai Tersangka Korupsi CSR BI, TPPU OJK
KPK Ungkap Dua Anggota DPR Satori dan Heri Gunawan sebagai Tersangka Korupsi CSR BI, TPPU OJK

Paragraf Pembuka
KPK secara resmi mengumumkan Anggota DPR RI Satori dan Heri Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keduanya merupakan anggota DPR RI yang saat ini masih menjabat, meskipun sudah tidak lagi tergabung dalam Komisi XI.
Latar Belakang
Penyidikan umum yang dilakukan sejak Desember 2024 mengungkap dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan Satori dan Heri Gunawan sebagai tersangka. Dalam konferensi pers di gedung KPK, Kamis (7/8/2025), Pelaksana Tugas Deputi Penindakan KPK Asep Guntur Rahayu mengungkapkan bahwa keduanya merupakan anggota Komisi XI DPR RI periode 2019-2024. Satori dan Heri Gunawan saat ini masih menjabat sebagai anggota DPR, namun sudah tidak terlibat dalam Komisi XI.
Fakta Penting
KPK menetapkan Satori (ST) dan Heri Gunawan (HG) sebagai tersangka atas dugaan korupsi terkait TPPU CSR BI dan OJK. Penyidik telah menemukan alat bukti yang cukup untuk mendukung kasus ini. Keduanya merupakan anggota DPR RI yang saat ini masih aktif, namun sudah tidak tergabung dalam Komisi XI.
Dampak
Penetapan ini menjadi sorotan publik mengingat posisi keduanya sebagai anggota DPR. Kasus ini menunjukkan komitmen KPK dalam memberantas korupsi di tingkat elit. Dampak sosial dan politik dari kasus ini akan terus diminati, terutama mengenai langkah hukum selanjutnya yang akan diambil terhadap kedua tersangka.
Penutup
KPK resmi mengumumkan Anggota DPR RI Satori dan Heri Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait penyaluran dana CSR BI dan OJK. Keduanya merupakan anggota DPR RI yang saat ini masih menjabat, namun sudah tidak tergabung dalam Komisi XI. Kasus ini menjadi perhatian publik dan menandakan komitmen KPK dalam memberantas korupsi di tingkat tertinggi. Bagaimana dampak kasus ini terhadap kinerja DPR dan upaya antikorupsi di masa depan? Semua mata tertuju pada langkah selanjutnya.
“`

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *