Latar Belakang
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengumumkan capaian kinerjanya selama semester I tahun 2025. Dalam konferensi pers, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengungkapkan bahwa lembaga tersebut baru melaksanakan dua operasi tangkap tangan (OTT) selama enam bulan pertama tahun ini. KPK juga meminta maaf atas kinerja yang dirasa minim.
Fakta Penting
Fitroh memberikan detail proses penanganan tindak pidana korupsi di KPK. Menurutnya, selama semester I 2025, terdapat 31 kasus penyelidikan, 43 kasus penyidikan, 46 kasus dalam proses penuntutan, dan 31 kasus yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap atau inkrah. Selain itu, 35 kasus sudah dieksekusi. Namun, jumlah OTT yang baru dilaksanakan hanya dua kali, menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas upaya pemberantasan korupsi.
Dampak
Kinerja OTT yang minim ini menjadi sorotan publik, terutama mengingat target pemberantasan korupsi yang lebih tinggi di tahun 2025. KPK mengakui bahwa capaian tersebut tidak sebanding dengan harapan masyarakat. Wakil Ketua KPK juga mengutarakan komitmen untuk meningkatkan kinerja di semester II, dengan menambahkan sumber daya dan strategi yang lebih efektif.
Penutup
KPK mengimbau masyarakat untuk tetap memberikan dukungan dan kritik konstruktif terhadap upaya pemberantasan korupsi. Meski demikian, pertanyaan tentang transparansi dan efektivitas operasi OTT tetap menjadi perhatian utama. Dengan permintaan maaf ini, KPK menjanjikan perbaikan signifikan dalam waktu dekat.
