Berita Update Terbaru
Berita  

“Ketika Empati Hilang di Parlemen: Krisis Etika dan Urgensi Representasi Rakyat”

“Ketika empati Hilang di Parlemen: Krisis Etika dan Urgensi Representasi Rakyat”

Latar Belakang
Dalam beberapa hari terakhir, publik dikejutkan oleh serangkaian pernyataan dari pejabat publik yang dinilai kurang etis. Sebagai pelayan rakyat, khususnya dalam kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil, pernyataan yang meremehkan duka dan kekhawatiranasyarakat menjadi sangat tidak semestinya. Contoh kasar terjadi ketika Menko PMK Pratikno merespons tragedi kematian balita di Sukabumi dengan ucapan “Saya agak ngantuk dikit” disertai tawa ringan, yang jauh dari harapan respons empati publik.
Fakta Penting
Kronologi kejadian menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan dasar di Sukabumi rapuh, dengan balita menjadi korban fatal akibat cacingan. Publik yang sudah resah menanti tanggapan pemerintah, namun yang terjadi justru pernyataan yang mengecewakan dari pejabat tinggi. Selain itu, demonstrasi pada tanggal 25, 28, 29, dan 30 November menandakan amarah masyarakat terhadap pernyataan kontroversial lainnya, seperti ucapan Ahmad Sahroni yang melukai perasaan rakyat dengan menyebut mental rakyat sebagai “mental orang tertolol sedunia.”
Dampak
Pernyataan-pejabat ini tidak hanya merusak citra pemerintah, tetapi juga mengancam keharmonisan sosial. Krisis etika ini menimbulkan keraguan publik terhadap kapasitas parlemen dalam merepresentasikan aspirasi rakyat secara deskriptif dan empati. Demonstrasi yang bermunculan menjadi bukti bahwa rakyat tidak lagi toleran terhadap sikap tidak peka dari para pemimpin.
Penutup
Ketika empati hilang di parlemen, dampaknya adalah kehancuran kepercayaan publik dan krisis representasi yang lebih dalam. Pemerintah perlu merefleksikan kembali peran dan tanggung jawabnya sebagai pelindung dan pelayan rakyat. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah kejadian ini akan menjadi momentum untuk perubahan yang lebih baik, ataukah ini hanyalah permulaan dari krisis yang lebih serius?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *