
Latar Belakang
Kementerian Kebudayaan RI bekerja sama dengan Neka Art Museum menggelar serangkaian kegiatan bernuansa budaya di Neka Art Museum, Ubud, Gianyar, Bali. Acara bertajuk ‘Harmoni Pemajuan Kebudayaan’ ini menjadi wadah untuk menyatukan berbagai aspek budaya, mulai dari seni rupa, literasi budaya, kearifan masyarakat adat, hingga tradisi kuliner, sebagai bagian strategis dalam upaya pemajuan kebudayaan nasional.
Fakta Penting
Rangkaian kegiatan ini terdiri dari empat agenda utama:
1. Pameran Seni Rupa Keris ‘Vibrant Colors’: Menampilkan karya seni rupa keris yang menggugah estetika dan nilai budaya.
2. Peluncuran Buku Taksu Keris Bali: Memperkenalkan literatur yang mendokumentasikan kearifan budaya keris Bali.
3. Sarasehan Masyarakat Adat: Menyediakan ruang diskusi untuk masyarakat adat dalam mempertahankan dan meningkatkan Kearifan Lokal.
4. Gastronomi Adat melalui Kuliner Cara Puri: Menyuguhkan pengalaman kuliner yang meriah dengan makanan tradisional.
Menbud RI Fadli Zon hadir dalam acara ini dan menekankan bahwa kebudayaan menjadi kekuatan unifier bangsa, bahkan di tengah dinamika sosial-politik yang kompleks.
Dampak dan Impak
Acara ini tidak hanya menjadi platform untuk memajukan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memperkuat identitas budaya nasional. Dengan mengangkat Kearifan Lokal Bali, Kemenbud menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan dan mengembangkan budaya daerah sebagai bagian dari strategi nasional.
Penutup
Sebagai momentum penting dalam dunia budaya Indonesia, ‘Harmoni Pemajuan Kebudayaan’ diharapkan mampu memberikan inspirasi dan contoh positif bagi upaya pelestarian budaya di daerah lainnya. Dengan demikian, acara ini menjadi contoh bahwa kebudayaan bukan hanya sebagai warisan, tetapi juga sebagai modal pembangunan bangsa yang berkelanjutan.