
Pembuka
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan rencana pembangunan pusat trauma healing untuk siswa korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Inisiatif ini ditujukan untuk membantu korban pulih dari trauma akibat insiden tersebut, dengan melibatkan KPAI dan psikolog profesional.
Latar Belakang
Ledakan yang terjadi di SMAN 72 pada akhir pekan lalu menewaskan beberapa siswa dan melukai puluhan lainnya. Sebagai langkah responsif, Kapolri menjanjikan pelayanan trauma healing yang komprehensif. “Kita akan membangun pusat trauma healing yang siap memberikan pelayanan, bekerja sama dengan KPAI dan dokter psikolog,” ujar Jenderal Sigit usai menjenguk korban di RS Cempaka Putih, Sabtu (8/11/2025).
Fakta Penting
Pusat trauma healing ini akan difokuskan pada pemulihan mental dan emosional korban ledakan. KPAI akan berperan dalam koordinasi, sementara psikolog akan memberikan bimbingan khusus untuk mengatasi stres pos-traumatic. Rencana ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi dan memulihkan generasi muda yang menjadi korban insiden berdarah ini.
Dampak
Langkah Kapolri tidak hanya memberikan harapan bagi korban dan keluarga, tetapi juga menjadi contoh bagi upaya restorasi psikologis dalam bencana serupa. Dengan melibatkan pakar dan instansi terkait, inisiatif ini diharapkan menjadi model perawatan trauma yang lebih efektif di masa depan.
Penutup
Dengan rencana pembangunan pusat trauma healing ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjukkan komitmen untuk melindungi dan membantu korban ledakan SMAN 72. Langkah ini tidak hanya menjanjikan pemulihan bagi para siswa, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya dukungan psikologis dalam situasi bencana. Bagaimana masyarakat dapat mendukung upaya ini? Jawabannya mungkin terletak dalam solidaritas dan partisipasi aktif dalam proses pemulihan bersama.











