
Latar Belakang
Pada Senin (9/6), Israel mengumumkan bahwa mereka telah mengalihkan kapal bernama Madleen yang berlayar menuju Jalur Gaza ke wilayahnya. Kapal tersebut membawa 12 aktivis kemanusiaan internasional, termasuk aktivis ikonik asal Swedia, Greta Thunberg. Langkah ini dilakukan setelah kapal tersebut dicegat oleh militer Israel saat berusaha membantu warga Gaza yang terkena blokade.
Fakta Penting
Kapal Madleen, yang membawa bantuan kemanusiaan simbolis, menjadi sorotan internasional karena pengaruh Greta Thunberg dan tujuan kemanusiaannya. Namun, langkah Israel untuk mengalihkan kapal tersebut menghentikan rencana para aktivis untuk menyampaikan bantuan ke Jalur Gaza. Pihak Israel menyatakan bahwa kapal tersebut tidak memiliki izin yang diperlukan untuk memasuki wilayah tersebut.
Dampak
Pengalihan kapal ini menimbulkan kontroversi internasional, terutama karena involusi Greta Thunberg yang dikenal sebagai figur global dalam advokasi kemanusiaan. Sejumlah negara dan organisasi sudah mengecam langkah Israel, sementara pihak Israel mempertahankan bahwa tindakan mereka adalah untuk memastikan keamanan nasional.
Penutup
Kisah ini tidak hanya menjadi pertikaian tentang bantuan kemanusiaan, tetapi juga menyoroti dinamika politik yang rumit di kawasan Timur Tengah. Dengan Thunberg dan 11 aktivis yang ditangkap, dunia kembali mementingkan nasib warga Gaza dan kebijakan Israel yang kontroversial.