
Kantor Kepresidenan Madagaskar mengecam klaim unit militer elit CAPSAT untuk mengambil alih kekuasaan usai Presiden Andry Rajoelina dimakzulkan parlemen. Kantor Kepresidenan Madagaskar menyebut kehadiran militer adalah upaya kudeta.
“Kehadiran pasukan militer bersenjata di depan istana presiden merupakan tindakan yang jelas merupakan percobaan kudeta,” kata Kantor Kepresidenan Madagaskar dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman CAPSAT, seperti dilansir AFP, Selasa (14/10/2025).