Latar Belakang
Kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, terkejut dengan aksi luar biasa Kakek Subari, seorang pria berusia 75 tahun. Dengan membentangkan ular piton yang diberi nama “Petir”, Subari menanggapi kekhawatirannya terhadap penggunaan trotoar oleh pengendara motor. Trotoar, yang seharusnya menjadi ruang aman untuk pejalan kaki, kerap dijadikan lintasan darurat akibat kemacetan.
Fakta Penting
Subari mengambil tindakan ekstrim setelah melihat dampak negatif dari perilaku tersebut terhadap keamanan warga. Dengan membawa ular yang diketahui berbahaya, ia berhasil mengusir para pengendara motor dan menarik perhatian publik. Aksi ini segera menjadi viral di media sosial, mengundang berbagai reaksi dari warga.
Dampak
Aksi Subari tidak hanya mengejutkan tetapi juga menimbulkan perdebatan. Beberapa menyebutnya sebagai langkah heroik, sementara yang lain meragukan efektivitasnya. Namun, tak dapat dipungkiri, aksi ini telah memicu diskusi tentang perlunya pengawasan lebih ketat terhadap penggunaan trotoar di kawasan tersebut.
Penutup
Apa yang dimulai sebagai langkah unik untuk melindungi ruang publik, kini menjadi topik hangat yang menggugah masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu keamanan di lingkungannya. Kakek Subari telah membuktikan bahwa tindakan nyata, meski kontroversial, dapat menjadi pemicu perubahan.
