
Latar Belakang
Perusahaan teknologi navigasi asal Belanda, Tomtom, merilis data bahwa Jakarta menempati posisi kelima sebagai kota termacet di Indonesia dalam tomtom traffic index 2024. Namun, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan bahwa kota ini telah mengalami penurunan signifikan dalam tingkat kemacetan.
Fakta Penting
Pramono menyebutkan, “Sekarang nomor satu Bandung, nomor dua Medan, nomor tiga Palembang, nomor empat Surabaya, lima Jakarta,” dalam pernyataannya di Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2025). Menurut Gubernur, tingkat kemacetan Jakarta turun dari peringkat ke-30 dunia pada tahun 2023 menjadi ke-90 dunia pada 2024. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan fasilitas transportasi publik, termasuk evaluasi rute-rute baru TransJabodetabek untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum.
Dampak
Peningkatan fasilitas transportasi publik tidak hanya membantu mengurangi kemacetan, tetapi juga mendorong lebih banyak warga untuk menggunakan transportasi umum. Pemprov Jakarta berencana untuk terus mengevaluasi dan memperbaiki sistem transportasi untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat.
Penutup
Dengan penurunan tingkat kemacetan, Jakarta menunjukkan kemajuan dalam mengatasi tantangan lalu lintas. Namun, tantangan terus muncul, dan upaya Pemprov Jakarta dalam meningkatkan infrastruktur transportasi menjadi kunci untuk mewujudkan kota yang lebih nyaman dan terkoneksi.
“`