
Gelombang panas sedang menyelimuti wilayah Iran hingga memicu kekurangan air yang parah. Suhu udara di beberapa wilayah negara Syiah tersebut mencapai 50 derajat Celsius selama gelombang panas berlangsung.
Otoritas Teheran, seperti dilansir Al Jazeera , Senin (21/7/2025), mengimbau masyarakat untuk membatasi konsumsi air saat negara tersebut bergulat dengan kekurangan air yang parah.
Dalam situasi ini, debit air di bendungan-bendungan yang memasok air ke Teheran saat ini berada pada level terendah dalam satu abad terakhir.