Paragraf Pembuka
KRL jalur Green Line kembali mengalami gangguan perjalanan untuk ketiga kali berturut-turut, atau yang dikenal sebagai hattrick. Gangguan terbaru terjadi karena kereta anjlok, menambah deretan masalah yang sudah meresahkan para pengguna.
Latar Belakang
Gangguan ini terjadi di jalur Tanah Abang-Rangkasbitung, yang menjadi lifeline bagi ribuan penumpang setiap hari. KRL Green Line sendiri telah menjadi andalan masyarakat untuk mengatasi kemacetan di ibukota.
Fakta Penting
Kegiatan switch over Stasiun Rangkasbitung tahap 2, yang akan dilakukan pada 16-17 Oktober 2025 oleh KAI Commuter, KAI Daerah Operasi 1 Jakarta, dan DJKA, menjadi sorotan. Kegiatan ini mencakup pemeliharaan prasarana perkeretaapian seperti persinyalan, jalur rel, dan fasilitas layanan pengguna. Namun, ketidakpastian dalam pelaksanaan proyek ini membuat rasa resah masyarakat semakin meningkat.
Dampak
Pengguna KRL Green Line merasakan dampak langsung dari gangguan ini. Antrian panjang di stasiun, keterlambatan perjalanan, dan ketidaknyamanan menjadi masalah utama. Banyak pengguna mengeluhkan kurangnya informasi yang jelas dari pihak KAI terkait perbaikan dan perencanaan jadwal.
Penutup
Hattrick gangguan KRL Green Line tidak hanya meresahkan, tetapi juga menunjukkan kebutuhan mendesak untuk peningkatan kualitas layanan dan transparansi informasi. Dengan semakin dekatnya pelaksanaan switch over, harapan masyarakat adalah gangguan ini bisa menjadi titik balik untuk perbaikan yang lebih baik. Apakah KAI siap menangani tantangan ini? Masyarakat menunggu jawabannya.
