Sebanyak delapan jenazah sandera yang tewas di Jalur Gaza diserahkan oleh Hamas kepada Israel, setelah Israel mengancam akan mengurangi bantuan kemanusiaan selama gencatan senjata berlangsung. Ini adalah langkah terbaru dalam upaya menyelesaikan krisis yang telah merenggut banyak nyawa.
Latar Belakang:
Kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku sejak Jumat (10/10) mengharuskan Hamas menyerahkan total 48 sandera yang diyakini berada di Jalur Gaza. Dari jumlah tersebut, 20 sandera diketahui masih hidup, sementara 28 lainnya sudah tewas.
Fakta Penting:
Pada Senin (13/10), Hamas telah menyerahkan semua 20 sandera yang masih hidup melalui Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Sebagai imbalan, Israel membebaskan 1.968 tahanan dan narapidana Palestina. Namun, penyerahan jenazah sandera yang sudah tewas masih berlangsung, dengan empat jenazah lainnya akan diserahkan dalam waktu dekat.
Dampak:
Langkah ini menandakan progres dalam upaya menormalisasi situasi di Gaza. Namun, ketegangan tetap berlangsung, terutama mengingat ancaman Israel untuk mengurangi bantuan kemanusiaan jika Hamas tidak memenuhi kewajibannya.
Penutup:
Serah terima jenazah sandera ini menjadi titik penting dalam usaha mencapai perdamaian di wilayah yang berkonflik. Namun, pertanyaan tetap mengemuka: apakah langkah ini akan membuka jalan untuk dialog lebih luas antara kedua pihak?
