
Pemeriksaan Duka di tengah Ketegangan
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kapolda Banten Brigjen Hengki, dan Gubernur Banten Andra Soni melakukan kunjungan duka kepada keluarga Andika Lutfi Falah (16), pelajar SMK yang meninggal dunia setelah ikut demonstrasi di Jakarta. Mereka berempat melakukan takziah dan bertemu dengan orang tua Andika di rumah duka di Puri Bidara Permai, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Selasa (2/9/2025).
Latar Belakang
Andika, seorang pelajar berusia 16 tahun, dikabarkan meninggal dunia usai terlibat dalam aksi demonstrasi di Jakarta. Kejadian ini mengejutkan masyarakat, terutama karena Andika merupakan siswa yang aktif di lingkungannya. Kematian Andika menjadi sorotan publik, terutama setelah elite politik seperti Gibran dan Andra Soni memilih untuk menunjukkan solidaritas dengan keluarganya.
Fakta Penting
– Siapa yang Hadir: Selain Gibran dan Andra Soni, rombongan juga terdiri dari Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, Bupati Tangerang Maesyal Rasyid, dan Kapolresta Tangerang Kombes Andi Indra Waspada.
– Tempat dan Waktu: Rombongan tiba di rumah duka di Puri Bidara Permai, Desa Pematang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, pada hari Selasa (2/9/2025).
– Tujuan Kunjungan: Mereka datang untuk memberikan duka cita dan menunjukkan empati kepada keluarga Andika.
Dampak Sosial dan Politik
Kunjungan ini tidak hanya menjadi tanda solidaritas pribadi, tetapi juga mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya empati dan tanggung jawab sosial di tengah ketegangan politik. Kepergian Andika menjadi momentum untuk merefleksikan dampak demo terhadap generasi muda dan peran pemerintah dalam melindungi warganya.
Penutup
Dengan mengunjungi rumah duka Andika, Gibran dan tokoh-tokoh politik lainnya menunjukkan bahwa duka tidak mengenal status atau jabatan. Namun, pertanyaan tetap hangat: bagaimana mencegah tragedi serupa di masa depan? Solidaritas ini mungkin hanya langkah awal dalam upaya yang lebih besar untuk memperkuat masyarakat dan melindungi generasi muda.