
Menjadi Penegak Hukum di Tengah Budaya Adat
Menjadi jaksa di wilayah yang kental dengan nilai-nilai adat bukanlah tugas yang mudah. Di Jayawijaya, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri, Boston Robert Marganda Siahaan, harus berhadapan dengan tantangan unik. Di sini, budaya dan struktur adat yang kuat menuntutnya untuk menjadi lebih dari sekadar penegak hukum.
Menggabungkan Hukum Adat dengan Hukum Negara
Bagi jaksa di Jayawijaya, tugas mereka tidak hanya memproses perkara hukum, tetapi juga memastikan bahwa penegakan hukum tidak bertabrakan dengan nilai-nilai adat yang dihormati masyarakat setempat. “Saya mencoba masuk ke masyarakat, mengikuti budayanya, dan melihat alam yang indah di Papua Pegunungan. Saya menyadari bahwa hukum adat di sini masih sangat kuat,” ungkapnya.
Dampak Sosial yang Signifikan
Pendekatan Marganda Siahaan menunjukkan pentingnya adaptasi dalam penegakan hukum di daerah adat. Dengan menghormati budaya setempat, ia berhasil menciptakan harmoni antara hukum adat dan hukum negara, menjadi contoh bagi jaksa-jaksa di daerah lain.
Penutup: Mencari Keseimbangan di Tengah Tradisi
Cerita Marganda Siahaan menggugah pertanyaan: bagaimana negara dapat menegakkan hukum sambil tetap menghormati tradisi masyarakat adat? Di Jayawijaya, jawabannya adalah melalui pengertian, adaptasi, dan komitmen yang kuat.









