
Latar Belakang
Anies Baswedan, mantan Gubernur Jakarta, mengecam kepala negara Indonesia yang absen bertahun-tahun di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam pidatonya pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Gerakan Rakyat di Jakarta Pusat, Anies menyinggung kurang aktifnya Indonesia di kancah internasional.
Fakta Penting
Anies mengatakan, “Indonesia harus selalu muncul dalam pertemuan global. Namun, selama bertahun-tahun, kepala negara tidak hadir di forum PBB, hanya Menteri Luar Negeri yang mewakili.” Pernyataan ini segera dijawab oleh relawan Pro Jokowi (Projo), yang menilai kritik Anies tidak relevan dan tidak memperhatikan konteks diplomatik yang lebih luas.
Dampak
Perdebatan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik. Sementara beberapa pihak mendukung kritik Anies atas kurang aktifnya Indonesia di PBB, pihak lain menilai kritik tersebut tidak memperhatikan komitmen pemerintah dalam mencari solusi diplomatik yang lebih efektif.
Penutup
Kontroversi ini menunjukkan pentingnya diskusi terbuka mengenai peran Indonesia di kancah internasional. Namun, seberapa jauh kritik Anies mendorong perubahan nyata dalam strategi diplomatik Indonesia, hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.