Berita Update Terbaru
Berita  

**Rp 200 Triliun Kerugian Bencana Sumatera: Komisi VIII Minta Pertanggungjawaban!**

**Rp 200 Triliun Kerugian Bencana Sumatera: Komisi VIII Minta Pertanggungjawaban!**
**Rp 200 Triliun Kerugian Bencana Sumatera: Komisi VIII Minta Pertanggungjawaban!**

Latar Belakang
Bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menimbulkan kerugian yang tak bisa dianggap remeh. Menurut Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, total kerugian yang diakibatkan bencana ini mencapai lebih dari Rp 200 triliun. Angka ini menjadi perhatian serius, terutama karena dampaknya yang luas terhadap masyarakat dan infrastruktur daerah tersebut.
Fakta Penting
Marwan Dasopang menegaskan bahwa kerugian tersebut tidak hanya berasal dari kerusakan fisik, tetapi juga akibat dari pemanfaatan hutan yang tidak bertanggung jawab. “Nah kalau ada orang yang punya hak dan legal melakukan pemanfaatan hutan. Ya akibat legalnya dia kita rugi Rp 200 triliun,” ujar Marwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Ketua Komisi VIII juga menekankan pentingnya pertanggungjawaban pihak terkait. “Kita minta pertanggungjawaban. Sekarang sebetulnya kerugian kita berapa? Saya meyakini di atas Rp 200 triliun,” katanya dengan tegas.
Dampak Sosial dan Politik
Angka kerugian yang mencapai Rp 200 triliun ini tidak hanya menjadi masalah finansial, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang pengelolaan sumber daya alam dan tanggung jawab pemerintah. Masyarakat setempat yang sudah lama menderita akibat bencana ini menantikan langkah konkret dari pemerintah untuk mempercepat pemulihan dan mencegah bencana serupa di masa depan.
Penutup
Dengan mengemukaanya angka kerugian yang besar, Komisi VIII DPR RI menuntut adanya pertanggungjawaban yang jelas dari semua pihak terkait. Bencana ini tidak hanya menjadi ujian bagi pemerintah, tetapi juga mengekspos kelemahan sistem pengelolaan lingkungan yang perlu segera diperbaiki. Pertanyaannya sekarang, apakah pemerintah siap mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar di masa depan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *