
Latar Belakang
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, menekankan pentingnya prestasi olahraga Indonesia di kancah internasional. Mengutip arahan Presiden Prabowo Subianto, Tito mengingatkan bahwa ukuran negara maju tidak hanya ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi, tetapi juga oleh kemampuan meraih prestasi di ajang olahraga dunia. Namun, Tito menyayangkan alokasi anggaran daerah untuk sektor kepemudaan dan olahraga yang masih minim.
Fakta Penting
Dari total APBD nasional tahun 2025 sebesar Rp 1.399 triliun, sektor pemuda dan olahraga hanya mendapatkan Rp 13 triliun atau 0,93 persen dari total anggaran. Pada tingkat provinsi, anggaran gabungan mencapai Rp 4,86 triliun, sementara kabupaten dan kota masing-masing mengalokasikan Rp 6 triliun dan Rp 2,1 triliun. Namun, ketimpangan anggaran antardaerah cukup signifikan. DKI Jakarta menganggarkan Rp 1,2 triliun, sedangkan banyak daerah lain hanya mengalokasikan belasan hingga puluhan miliar, bahkan ada yang kurang dari Rp 1 miliar.
Dampak
Kurangnya alokasi anggaran untuk kepemudaan dan olahraga dapat menghambat upaya Indonesia untuk meraih prestasi internasional. Tito mengingatkan bahwa investasi pada sektor ini tidak hanya meningkatkan prestasi olahraga, tetapi juga membangun karakter pemuda Indonesia. Dengan anggaran yang lebih merata, diharapkan lebih banyak talenta muda dapat dikembangkan dan menjadi pilar negara maju di masa depan.
Penutup
Anggaran yang minim untuk kepemudaan dan olahraga menjadi tantangan besar bagi Indonesia dalam meraih prestasi di kancah internasional. Dengan dukungan Pemda yang lebih baik, diharapkan sektor ini dapat tumbuh dan memberikan dampak positif bagi negara. Bagaimana solusi yang lebih efektif untuk mengatasi ketimpangan anggaran ini?











