
Aksi Marah Warga Israel Menyebut Pengampunan sebagai “Republik Pisang”
Warga Israel turun ke jalan tak lama setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meminta pengampunan penuh dari Presiden Isaac Herzog atas kasus korupsi yang menjeratnya. Para demonstran dengan keras mendesak Herzog untuk menolak permohonan pengampunan tersebut, yang dilayangkan tanpa pengakuan kesalahan atau penyesalan.
Latar Belakang Aksi Protes
Massa protes, seperti dilaporkan Al Jazeera dan TRT World, menggelar aksi di luar rumah Herzog di Tel Aviv pada Minggu (30/11) malam. Aksi ini terjadi setelah Netanyahu mengumumkan permintaan pengampunannya, yang ditanggapi dengan kecaman luas. Para anggota parlemen oposisi, termasuk Naama Lazimi, serta puluhan aktivis ikut turun, menampilkan slogan “Pengampunan = Republik Pisang”. Dengan tumpukan pisang di belakang mereka dan poster bertuliskan “Pengampunan”, demonstran mengekspresikan sindiran tajam terhadap usulan pengampunan yang dianggap tidak adil.
Dampak Politik dan Sosial
Aksi ini menunjukkan ketegangan politik yang semakin memuncak di Israel. Paraaktivis menuntut transparansi dan akuntabilitas, khususnya mengingat riwayat hukuman korupsi yang menjerat Netanyahu. Dengan slogan yang unik, mereka tidak hanya mengecam pengampunan tetapi juga menyoroti keadaan yang dianggap tidak seimbang dalam sistem keadilan negeri tersebut.
Penutup
Aksi protes ini menjadi barometer ketidakpuasan publik terhadap upaya pengampunan yang dianggap tidak adil. Dengan sindiran “Pengampunan = Republik Pisang”, warga Israel mengekspresikan kecamannya atas langkah yang dianggap merongkolkan prinsip keadilan. Bagaimana respons Herzog dan dampaknya terhadap situasi politik Israel? Jawabannya akan menentukan arah negara di masa depan.









