
Riwayat Kegagalan Timnas Indonesia
Ultras Garuda, kelompok suporter Timnas Indonesia, telah melakukan aksi demonstrasi di kantor PSSI di GBK Arena, Jakarta. Aksi ini terjadi sebagai bentuk kekecewaan atas kegagalan Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Timnas Indonesia terhenti di Ronde 4 Kualifikasi setelah kalah dua kali dari Arab Saudi dan Irak.
Analisis Aksi Ultras Garuda
Dengan jumlah sekitar ratusan orang, Ultras Garuda memadati gerbang GBK Arena dan melakukan orasi tuntutan. Mereka menuntut pengunduran diri Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang dianggap bertanggung jawab atas kegagalan ini. Aksi ini menunjukkan kekuatan solidaritas suporter dan ketidakpuasan terhadap performa Timnas Indonesia.
Statistik Kunci
Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak dari Arab Saudi dengan skor 0-4 dan 1-2 dari Irak. Performa ini menunjukkan ketidakmampuan Timnas dalam bersaing di level internasional. Dengan total empat gol yang dicetak dan lima gol yang terlewat, statistik ini menunjukkan kelemahan di lini depan dan pertahanan.
Pandangan Publik
Aksi Ultras Garuda telah mendapat perhatian luas dari publik dan media. Banyak yang menilai bahwa tuntutan ini merupakan bentuk kritik konstruktif terhadap manajemen PSSI. Namun, beberapa pihak juga mengkhawatirkan dampak negatif dari aksi ini terhadap stabilitas organisasi.
Prediksi untuk Masa Depan
Untuk membangkitkan performa Timnas Indonesia, diperlukan perubahan strategis dalam manajemen dan pelatihan. PSSI harus memastikan bahwa tim memiliki infrastruktur yang kuat dan pelatih yang berpengalaman. Suporter seperti Ultras Garuda juga perlu memberikan dukungan yang lebih konstruktif untuk mendorong perkembangan sepakbola nasional.
Dengan tetap memperhatikan “Ultras Garuda Geruduk Kantor PSSI: Erick Thohir Out!” sebagai fokus, aksi ini menjadi momentum penting untuk mereformasi sepakbola Indonesia.











