
Latar Belakang
Kemenperin mengungkap bahwa alat deteksi radioktif yang seharusnya memastikan keamanan barang ekspor dan impor kini tidak berfungsi. Direktur Jenderal ILMATE, Setia Diarta, menyebut bahwa alat ini seharusnya sudah dipasang di pintu masuk untuk memastikan tidak ada bahan radioaktif yang masuk atau keluar negara. Namun, kondisi saat ini menimbulkan kerisauan atas potensi ancaman yang tidak terdeteksi.
Fakta Penting
Seharusnya, alat deteksi ini menjadi pertahanan pertama terhadap risiko radiasi pada barang ekspor dan impor. Namun, seperti yang dijelaskan oleh Setia Diarta di Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (10/11/2025), alat tersebut kini tidak dapat beroperasi dengan baik. Kondisi ini tidak hanya mengancam keamanan industri tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang respons cepat pemerintah dalam menangani masalah ini.
Dampak
Kegagalan alat deteksi radioktif dapat menyebabkan lonjakan risiko kontaminasi atau bahkan penyebaran bahan berbahaya yang tidak terdeteksi. Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang alokasi anggaran dan perawatan alat berharga tersebut. Dengan situasi ini, Kemenperin dipercayakan untuk segera menemukan solusi dan memastikan alat-alat tersebut kembali berfungsi sebelum lebih banyak masalah timbul.
Penutup
Kegagalan alat deteksi radioktif barang ekspor-impor menjadi titik perhatian serius. Dengan ancaman yang potensial, respons cepat dan komprehensif dari Kemenperin menjadi kunci untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Apakah ini menjadi tanda lebih besar dari ketidakmampuan sistematis dalam memelihara infrastruktur kunci? Hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.











