Pertemuan Sejarah
Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa akan mengunjungi Gedung Putih pada Senin (10/11) untuk pertemuan tak terduga dengan Presiden AS Donald Trump. Ini menjadi pertemuan pertama antara pemimpin Suriah dan AS sejak negara tersebut merdeka pada 1946. Al-Sharaa, yang menggulingkan Bashar al-Assad pada akhir tahun lalu, baru-baru ini dihapus dari daftar sanksi AS, membuka jalan untuk pertemuan ini.
Latar Belakang
Sebagai pemimpin oposisi yang menantang rezim Assad, al-Sharaa menjadi simbol perubahan di Suriah. Kunjungannya ke Washington disebut-sebut sebagai “momen simbolis” oleh Michael Hanna dari International Crisis Group, mengindikasikan pergeseran dinamika internasional di Timur Tengah.
Fakta Penting
– Al-Sharaa adalah pemimpin Suriah pertama yang menginjakkan kaki di Gedung Putih sejak 1946.
– Pertemuan ini terjadi setelah AS menghapus sanksi terhadapnya, menandakan langkah perdamaian potensial.
– Sebagai tokoh pengganti Assad, al-Sharaa membawa harapan untuk stabilitas regional.
Dampak
Pertemuan ini dapat membuka pintu untuk kemitraan baru antara AS dan Suriah, serta menjadi tanda optimisme untuk perdamaian di kawasan. Namun, pertanyaan tetap mengemuka: apakah al-Sharaa dapat menjadi jembatan yang menghubungkan Suriah dengan komunitas internasional setelah tahun-tahun konflik?
Penutup:
Kunjungan Al-Sharaa ke Washington bukan hanya pertemuan biasa, tetapi langkah penting dalam upaya memulihkan Suriah dari krisis. Sementara harapan tinggi, masa depan negara ini tergantung pada dialog yang akan terjadi di Gedung Putih.
