
Latar Belakang
Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Desa Adat Kemiren, Banyuwangi, kembali menjadi magnet yang menarik ribuan pengunjung dari berbagai kota, termasuk wisatawan mancanegara. Tradisi unik minum sepuluh ribu cangkir kopi ini telah menjadi ajang tahunan yang dinanti, menawarkan suasana hangat dan autentik khas warga Osing.
Fakta Penting
Sejak pertama kali digelar pada 2014, festival ini telah berlangsung selama 12 tahun, menjadi agenda wajib bagi wisatawan. Jalan utama desa berubah menjadi deretan warung kopi dadakan, dengan rumah-rumah warga yang diubah menjadi tempat ngopi lengkap dengan meja, kursi, lesehan, serta kudapan tradisional. Warga Osing menyambut pengunjung dengan ramah, menyuguhkan kopi robusta Banyuwangi dalam cangkir warisan turun-temurun.
Selain menikmati kopi gratis, pengunjung juga dapat mencicipi kudapan tradisional seperti kucur, tape ketan dalam bungkus daun kemiri, hingga pisang goreng, semua disajikan dengan penuh keakraban.
Dampak Sosial dan Budaya
Festival ini tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga memperkuat identitas budaya Osing dan mempromosikan Banyuwangi sebagai destinasi wisata unik. Dengan menarik wisatawan lokal dan asing, event ini juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.
Penutup
Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi terus menjadi contoh bagaimana tradisi budaya dapat dikemas sebagai daya tarik wisata yang menjanjikan. Dengan Pesona kopi dan kehangatan komunitas Osing, festival ini dipastikan akan terus memikat hati ribuan pengunjung tahun demi tahun.











