Latar Belakang
Masih berseragam sekolah Madrasah Tsanawiyah, Nani Nabilla (14) tampak malu dan ragu berbicara saat tim berbuatbaik.id mengunjungi kediamannya di Setiajaya, Cabangbungin, Kab Bekasi. Rasa rendah diri yang terlihat jelas pada Nani berasal dari trauma akibat kerap dirundung teman-temannya karena kondisinya sebagai anak dengan kelainan telinga sejak lahir.
Fakta Penting
Telinga Nani tidak memiliki daun telinga dan bahkan tertutup rapat, sehingga dia selalu membiarkan rambutnya panjang untuk menutupi keberadaan telinganya. Trauma yang dialaminya tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosialnya, tetapi juga menurunkan rasa harga dirinya. Meski demikian, Nani terlihat berusaha keras untuk tetap tegar dan menghadapi hari-harinya dengan semangat.
Dampak
Kisah Nani menggugah perhatian masyarakat terhadap perlunya dukungan psikologis dan sosial bagi anak-anak dengan kondisi khusus. Rundungan yang dialaminya bukan hanya masalah pribadi, tetapi juga refleksi dari minimnya pemahaman masyarakat terhadap kondisi medis yang jarang diketahui.
Penutup
Kisah Nani dengan kelainan telinga sejak lahir adalah reminder bahwa setiap anak berhak merasa diterima dan dihargai, tak peduli kondisi fisiknya. Dengan dukungan yang tepat, Nani dan anak-anak seperti dia dapat menemukan kekuatan dalam diri mereka sendiri.
