Latar Belakang
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akhirnya mengakui bahwa Konstitusi AS melarang dirinya untuk menjabat lebih dari dua periode. Trump mengungkapkan rasa sayangnya atas peraturan ini, yang secara jelas membatasi masa jabatan seorang presiden.
Fakta Penting
Trump, yang telah menjabat selama dua periode (2017-2021 dan 2025-2029), dan para pendukungnya, seperti dilaporkan AFP dan Reuters pada 29 Oktober 2025, sempat memicu spekulasi tentang pencapresan kembali pada tahun 2028. Namun, Amandemen ke-22 Konstitusi AS sudah mengatur bahwa seorang presiden hanya boleh menjabat maksimal dua periode.
Dampak
Pengakuan Trump ini menjadi perhatian publik, terutama karena beberapa pendukungnya masih berharap pada kemungkinan perubahan masa depan. Namun, fakta hukum yang jelas ini menutup pintu untuk pencapresan ketiga Trump.
Penutup
Dengan pengakuan ini, Trump menegaskan bahwa peraturan Konstitusi tidak bisa ditawar-tawar. Meskipun merasa sayang, Trump tetap menghormati batasan yang sudah ditetapkan, sehingga dampak politiknya terlihat jelas dalam konteks pemilu AS.
