Latar Belakang
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengumumkan bahwa pemerintahnya menolak keras rencana Amerika Serikat untuk menempatkan pasukan Turki di wilayah Jalur Gaza. Ini terjadi dalam konteks usaha perdamaian AS yang bertujuan untuk mengakhiri konflik di daerah Palestina tersebut sejak 10 Oktober lalu.
Fakta Penting
Rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump mencakup kehadiran pasukan internasional, termasuk dari Turki, untuk memastikan gencatan senjata yang rapuh tetap berlangsung. Namun, Israel menegaskan keras bahwa kehadiran pasukan Turki tidak akan diterima. Saar menegaskan, “Pemerintah Israel tidak akan men toleransi kehadiran militer Turki di Gaza.”
Dampak
Keputusan ini menciptakan ketidakpastian besar dalam upaya perdamaian. Reuters melaporkan bahwa negara-negara Arab dan internasional lainnya juga masih ragu-ragu untuk ikut serta dalam misi ini. Dengan penolakan Israel, prospek gencatan senjata menjadi semakin tidak jelas.
Penutup
Dengan menolak pasukan Turki, Israel menegaskan oposisi keras terhadap rencana AS. Namun, pertanyaan tetap berpusat pada apakah solusi alternatif dapat ditemukan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut di wilayah yang rawan ini.
