Latar Belakang
Di Jambi, Kawasan Trans Sosial Suku Batin Sembilan saat ini dikepung oleh perkebunan sawit yang merajalela. Warga setempat terpaksa menghadapi ketimpangan sosial yang semakin parah, dengan akses jalan terbatas dan banyak anak yang terpaksa putus sekolah.
Fakta Penting
Warga Suku Batin Sembilan harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti transportasi dan pendidikan. Akses jalan yang terbatas membuat mereka kesulitan mengakses layanan kesehatan dan pasar. “Kami merasa terisolir,” ujar seorang warga, “anak-anak kami tidak bisa melanjutkan sekolah karena jarak yang terlalu jauh.”
Perkebunan sawit yang merebak juga mengancam lahan pertanian tradisional mereka. Banyak warga yang kehilangan sumber penghidupan, sementara pemerintah daerah dikritik karena dinilai kurang responsif dalam mengatasi masalah ini.
Dampak
Ketimpangan yang dialami oleh Suku Batin Sembilan tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup, tetapi juga masa depan masyarakat setempat. Banyak anak yang terpaksa putus sekolah, sehingga menghambat upaya pengembangan sosial dan ekonomi di daerah tersebut.
Penutup
Warga Suku Batin Sembilan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Dengan ketimpangan yang semakin parah, pertanyaan yang muncul adalah: Apakah perkebunan sawit akan terus menerus menjadi biang kerok ketidakadilan, ataukah solusi yang lebih adil dan berdaya saing dapat ditemukan untuk masyarakat setempat?











