Latar Belakang
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengungkapkan sikap tegas negaranya terhadap konflik. Pada wawancara televisi yang disiarkan Jumat (29/8), dia menyatakan bahwa Iran tidak takut dengan perang, namun tidak menginginkannya. “Kami tidak mencari pertumpahan darah, tetapi jika terpaksa, kami akan melawan dengan kekuatan penuh,” ujarnya.
Fakta Penting
Pezeshkian juga menuduh Israel dan Amerika Serikat (AS) sebagai ancaman utama. Dalam pernyataannya yang dikutip dari Reuters dan Jerusalem Post pada Sabtu (30/8), dia mengatakan kedua negara tersebut berusaha “memecah belah dan menghancurkan” Teheran. Namun, dia menegaskan bahwa rakyat Iran solid dalam menentang pemecahan negara.
Dampak
Pernyataan ini menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah. Iran menegaskan komitmennya untuk pertahanan, sementara AS dan Israel diperkirakan akan memberikan tanggapan keras. Dengan sikap tegas ini, Pezeshkian mengirimkan pesan kuat bahwa Iran siap untuk melindungi keutuhan negaranya.
Penutup
Sikap Presiden Iran menunjukkan bahwa Teheran siap berhadapan dengan ancaman dari luar, meski tidak menginginkan konflik. Kondisi ini diprediksi akan mempengaruhi dinamika politik regional dalam waktu dekat. Bagaimana tanggapan internasional terhadap pernyataan ini? Kita tunggu kabar selanjutnya.
