
Tragedi Prada Lucky: Ayah Bersuara Keras
Bandara El Tari Kupang, Kamis (7/8/2025) menjadi saksi kehilangan yang mendalam bagi Serma Christian Namo. Anaknya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo, ditemukan tewas diduga dianiaya oleh seniornya, seorang prajurit TNI di Nagekeo, NTT. Kematian Prada tidak hanya merenggut nyawa seorang anak, tetapi juga mengguncangkan hati ayahnya yang tidak sanggup lagi menahan emosinya.
Latar Belakang
Prada Lucky Chepril Saputra Namo, seorang prada TNI yang masih muda, menjadi korban dugaan penyiksaan oleh sesama prajurit senior di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Kejadian ini terungkap setelah jenazahnya ditemukan dan dibawa ke Bandara El Tari Kupang. Ayah korban, Serma Christian Namo, yang hadir untuk menerima jenazah anaknya, tidak dapat menyembunyikan rasa duka dan amarahnya.
Fakta Penting
– Prada Lucky ditemukan tewas di Nagekeo, diduga karena dianiaya oleh sesama prajurit senior.
– Ayah korban, Serma Christian Namo, mengungkapkan rasa amarah dan duka yang mendalam saat menerima jenazah anaknya di Bandara El Tari Kupang.
– Kejadian ini menimbulkan sorotan publik terhadap disiplin dan安全 dalam institusi TNI.
Dampak
kematian prada lucky tidak hanya menggetarkan komunitas TNI, tetapi juga masyarakat luas. Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang disiplin dan perlindungan terhadap prajurit muda. Serma Christian Namo, sebagai ayah korban, menuntut agar pelaku diberikan hukuman mati, menunjukkan kecamuk emosional yang kuat atas kehilangan anaknya.
Penutup
Kisah ini mengingatkan kita pada pentingnya disiplin dan perlindungan terhadap anggota TNI, terutama yang lebih muda. Kasus Prada Lucky menjadi momen untuk merefleksikan dan meningkatkan mekanisme pengawasan dalam institusi militer. Apakah kasus ini akan menjadi titik balik untuk perubahan yang lebih baik dalam TNI? Hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.