
Beberapa kota di Australia bagian timur baru-baru ini mengalami fenomena alam yang jarang terjadi—tertutup salju tebal yang menjadi yang paling ekstrem dalam beberapa dekade terakhir. Cuaca ekstrem pada akhir pekan lalu menyebabkan hamparan salju menutupi wilayah tersebut, menimbulkan dampak signifikan seperti banjir, kereta api terhenti, dan ribuan rumah kehilangan aliran listrik.
Latar Belakang
Pada Sabtu (2/8) waktu setempat, front udara dingin menghantam wilayah utara negara bagian New South Wales, menurunkan salju setebal 40 cm di beberapa daerah. Fenomena ini dianggap sebagai salah satu salju tertebal yang tercatat sejak pertengahan tahun 1980-an.
Fakta Penting
Menurut Miriam Bradbury, pakar meteorologi dari biro cuaca Australia, salju tebal ini merupakan dampak langsung dari pergerakan front udara dingin yang tidak biasa. Bradbury menambahkan bahwa cuaca ekstrem ini tidak hanya mempengaruhi transportasi dan infrastruktur, tetapi juga menjadi perhatian karena jarang terjadi di wilayah yang biasanya memiliki iklim subtropis.
Dampak
Situasi ini menimbulkan berbagai masalah bagi masyarakat setempat. Banjir yang terjadi akibat salju mencair dengan cepat menyebabkan beberapa jalan menjadi tidak bisa dilalui. Kendaraan terjebak, dan ribuan rumah kehilangan listrik selama beberapa jam. Pemerintah daerah telah mengevakuasi beberapa rumah yang berada di area rawan banjir.
Penutup
Fenomena salju tebal yang jarang terjadi ini menjadi reminder akan betapa kuatnya alam dalam mengubah kehidupan sehari-hari. Sementara masyarakat di Australia bagian timur mulai memulihkan diri dari dampak cuaca ekstrem, fenomena ini juga menarik perhatian internasional sebagai contoh bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi pola cuaca secara drastis.