
Latar Belakang
Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengusulkan tambahan anggaran 2026 sebesar Rp71,11 triliun untuk mendukung program wajib belajar 13 tahun dan vokasi. Angka ini lebih besar dari pagu indikatif awal sebesar Rp33,65 triliun, yang menurutnya tidak mencukupi untuk membiayai berbagai program pendidikan kunci.
Fakta Penting
Anggaran tambahan ini akan dialokasikan untuk membiayai belanja operasional program Indonesia Pintar, tunjangan guru non ASN, revitalisasi satuan pendidikan, serta kegiatan dari Badan Layanan Umum dan Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan. Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya peningkatan anggaran untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih berkualitas dan merata.
Dampak
Usulan ini menjadi sorotan publik, terutama dalam konteks maraknya kebutuhan vokasi di era industri 4.0. Namun, pertanyaan pun muncul: apakah anggaran ini mencukupi untuk menjamin akses pendidikan yang layak bagi semua anak Indonesia?
Penutup
Dengan usulan anggaran sebesar Rp71,11 triliun, Mendikdasmen Abdul Mu’ti berharap dapat merealisasikan program pendidikan yang lebih komprehensif. Namun, publik pun menantikan transparansi dan efisiensi penggunaan dana tersebut untuk menjamin dampak nyata bagi masyarakat.