Paragraf Pembuka
kepala badan gizi nasional (BGN) Dadan Hindayana mengumumkan penghentian sementara layanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani. Keputusan ini diambil setelah 223 siswa di Bogor mengalami keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG). Kasus ini bahkan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (klb).
Latar Belakang
Inspeksi mendalam telah dilakukan di SPPG Bosowa Bina Insani, yang sebelumnya dianggap sebagai proyek percontohan karena fasilitas dan layanannya yang canggih. Namun, keracunan massal ini menunjukkan adanya celah dalam sistem pengawasan dan distribusi makanan.
Fakta Penting
Dalam konferensi pers, Rabu (14/5/2025), Dadan mengatakan, “Sementara ini, SPPG di Bosowa Bina Insani kita hentikan dulu. Evaluasi mendasar akan dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitas layanan di masa depan.”
Dampak
Keracunan ini tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pengawasan BGN. Sebagai badan yang bertanggung jawab atas gizi masyarakat, kejadian ini menjadi momentum penting untuk mereformasi sistem pelayanan gizi di negeri ini.
Penutup
Penghentian sementara SPPG di Bosowa Bina Insani menjadi langkah pertama dalam proses pembenahan yang lebih besar. Namun, pertanyaan tetap mengemuka: apakah langkah ini cukup untuk mencegah kejadian serupa di masa depan?
