Lead:
Krisis kemanusiaan di Gaza merenggut nyawa 21 anak dalam tiga hari terakhir karena malnutrisi dan kelaparan. Angka ini menjadi catatan memilukan yang dilaporkan oleh Kepala Rumah Sakit Al-Shifa, Mohammed Abu Salmiya, kepada para wartawan.
Fakta Penting:
Abu Salmiya mengungkapkan bahwa kematian tersebut tercatat di beberapa rumah sakit di Gaza, termasuk Al-Shifa di Kota Gaza, Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah, dan Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, selama 72 jam terakhir. “Kasus-kasus baru malnutrisi dan kelaparan terus berdatangan ke rumah sakit-rumah sakit yang masih beroperasi di daerah tersebut,” tambahnya.
Dampak Sosial dan Politik:
Kematian massal ini menunjukkan skala krisis yang melanda wilayah Palestina, khususnya Gaza. Ketidakmampuan sistem kesehatan lokal untuk menangani ledakan kasus malnutrisi dan kelaparan menjadi sorotan utama. Abu Salmiya juga menyoroti perlunya bantuan internasional darurat untuk mencegah tragedi serupa terulang.
Penutup:
Tragedi ini tidak hanya mengejutkan masyarakat setempat, tetapi juga menjadi keprihatinan global. Dengan kondisi yang semakin memburuk, pertanyaan besar muncul: apakah dunia internasional akan dapat memberikan solusi yang efektif untuk mengatasi krisis ini?
