Ragam Fakta Mengejutkan
Jakarta – Badan Pusat Statistik mencatat, pada 2024, sebanyak 34,75 persen keluarga di Indonesia masih menempati rumah tak layak huni. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga masyarakat kita masih berjuang untuk memiliki tempat tinggal yang aman dan layak.
Latar Belakang
Masalah rumah tak layak huni bukanlah masalah baru di Indonesia. Namun, angka yang dirilis BPS tahun lalu menunjukkan bahwa kondisi ini tidak kunjung membaik. Banyak faktor yang menyebabkan MASALAH ini, mulai dari ketimpangan ekonomi, keterbatasan akses ke bahan bangunan yang murah, hingga minimnya perhatian dari pemerintah daerah.
Dampak Sosial yang Meningkat
Kondisi rumah tak layak huni tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup, tetapi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan, terutama bagi anak-anak dan lansia. Menurut sumber terpercaya, angka kejadian penyakit menular seperti TB dan diare lebih tinggi di komunitas yang tinggal di rumah tak layak.
Solusi yang Perlu Ditindaklanjuti
Pemerintah sudah berupaya melalui berbagai program, seperti Program Satu Juta Rumah dan subsidi bahan bangunan. Namun, implementasi seringkali tidak merata, terutama di daerah terpencil. Masyarakat juga perlu lebih aktif dalam memanfaatkan program-program ini.
Penutup
Angka 34,75 persen adalah alarm yang harus dihiraukan. Solusi jangka panjang diperlukan untuk mengatasi MASALAH rumah tak layak huni. Tanpa perhatian serius, angka ini bisa terus bertambah, mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Indonesia secara menyeluruh.