Berita Update Terbaru
Berita  

Puluhan Rumah di Bogor Terendam Banjir, Dampak Luapan Sungai Mencapai 1,5 Meter

Puluhan Rumah di Bogor Terendam Banjir, Dampak Luapan Sungai Mencapai 1,5 Meter
Puluhan Rumah di Bogor Terendam Banjir, Dampak Luapan Sungai Mencapai 1,5 Meter

Paragraf Pembuka
Sebanyak 76 unit rumah di dua desa di Babakanmadang, Kabupaten Bogor, sempat terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1 hingga 1,5 meter. Kondisi ini terjadi akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Cisarapati serta Cijayanti, yang merusak infrastruktur dan mengganggu kehidupan warga. Banjir ini menjadi perhatian khusus setelah menyebabkan dampak signifikan pada pemukiman dan infrastruktur lokal.
Latar Belakang
Banjir yang terjadi pada Kamis (15/5/2025) disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur daerah tersebut selama beberapa hari. Sungai Cisarapati dan Cijayanti, yang biasanya menjadi saluran air utama di wilayah tersebut, tidak dapat menampung debit air yang melimpah akibat hujan. Alhasil, air meluber ke kawasan pemukiman, menyebabkan ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter di beberapa titik.
Fakta Penting
Menurut M Adam Hamdani, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, banjir ini terjadi karena meluapnya aliran Sungai Cisarapati dan Cijayanti. “Meluapnya aliran tersebut menyebabkan banjir lintasan dengan perkiraan ketinggian air 1-1,5 meter dan berdampak pada pemukiman warga,” jelasnya kepada wartawan. Lebih dari 76 unit rumah di dua desa terkena dampak banjir, dengan ketinggian air yang cukup signifikan.
Dampak
Banjir ini tidak hanya merusak infrastruktur tetapi juga mengganggu kehidupan sehari-hari warga. Banyak rumah yang tidak dapat dihuni karena genangan air yang cukup dalam. BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan upaya evakuasi dan penyediaan bantuan logistik untuk masyarakat yang terdampak. Namun, diperlukan langkah-langkah preventif lebih lanjut untuk mencegah banjir serupa di masa depan.
Penutup
Banjir yang terjadi di Kabupaten Bogor menunjukkan pentingnya perhatian khusus terhadap manajemen air dan drainase di daerah rawan banjir. Diperlukan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder terkait untuk mencegah dampak yang lebih serius di masa depan.
“`

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *