
Banyak hal menarik dari kemasyhuran peninggalan filsuf Plato. Salah satunya yang dikenal sebagai Alegori Manusia Gua. Pada alegori ini dikisahkan, adanya sekelompok tawanan–entah apa kesalahannya, hingga dijaga sangat ketat–dengan belenggu pada kaki, tangan, dan lehernya. Seluruhnya ditempatkan di sebuah gua.
Dengan belenggu ketat itu, para tawanan–yang kemudian disebut sebagai manusia gua–alih-alih memberontak dan melarikan diri, untuk bergerak leluasa pun sangat kesulitan. Belenggu pada leher itu, hanya memungkinkan manusia gua bisa memandang ke depan. Ke kiri, ke kanan atau ke belakang, tak mungkin.
Kecuali ada yang kuat menanggung rasa sakit. Dan itu pun, turut dirasakan manusia gua yang lain yang dibelenggu bersama.





