
Latar Belakang
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengecam keras ancaman militer Amerika Serikat (AS) terhadap negaranya. Dalam pidato di Caracas, Maduro menegaskan bahwa Venezuela tidak akan berdamai dengan syarat yang merugikan kedaulatan dan kebebasan negerinya. “Kami tidak ingin menjadi budak,” ujarnya dengan tegas.
Fakta Penting
Ancaman AS terhadap Venezuela terus meningkat, terutama setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengerahan angkatan laut di kawasan Karibia, pengeboman kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba, dan peringatan keras untuk menghindari wilayah udara Venezuela. Maduro menilai langkah AS ini sebagai “pengujuan” terhadap Caracas selama lebih dari lima bulan terakhir.
Dampak
Perdebatan keras antara Venezuela dan AS semakin memanas. Maduro mendorong komunitas internasional untuk mengambil sikap netral dan menghormati kedaulatan Venezuela. Dia juga menegaskan bahwa negaranya akan terus mempertahankan prinsip-prinsip “kedaulatan, kesetaraan, dan kebebasan” dalam upaya mencapai perdamaian.
Penutup
Kecamancaman AS terhadap Venezuela tidak hanya menjadi masalah bilateral, tetapi juga mengancam ketegangan global. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah ada jalan untuk mencairkan ketegangan ini tanpa mengorbankan kedaulatan Venezuela? Maduro telah menegaskan sikapnya yang tegas, namun tantangan diplomatik dan militer yang dihadapi Venezuela tentu tidak mudah.











