Penasihat Fraksi Gerindra Sebut Tarif 2005 Sudah Ketinggalan zaman
Penasihat Fraksi Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani, menanggapi rencana kenaikan tarif TransJakarta. Rany menyatakan bahwa tarif TransJakarta yang saat ini berlaku, yang terakhir diubah pada tahun 2005, sudah tidak sesuai dengan kenaikan biaya operasional dan inflasi.
“Kalau boleh saya berpendapat, tarif TransJakarta perlu disesuaikan karena keputusan tarif tersebut belum berubah sejak tahun 2005,” ujar Rany kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).
Latar Belakang Rencana Penyesuaian Tarif
Rencana penyesuaian tarif TransJakarta menjadi Rp 5.000 per penumpang ini didukung Gerindra DKI sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas layanan dan menjamin keberlanjutan operasional angkutan massal tersebut. Menurut Rany, kenaikan tarif ini tetap terjangkau dan tidak memberatkan masyarakat.
Dampak Sosial dan Politik
Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan infrastruktur dan kualitas layanan TransJakarta, yang telah menjadi andalan masyarakat DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan. Namun, rencana ini juga menuai kontroversi, terutama dari kalangan masyarakat yang merasa tarif sudah cukup tinggi.
Apa pendapat Anda? Apakah kenaikan tarif ini layak diterima untuk meningkatkan kualitas layanan TransJakarta?
