
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) menegaskan sejak dahulu bangsa Indonesia sudah akrab dengan keberagaman/kemajemukan. Termasuk ketika mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Menurutnya, itu sangat terlihat dalam keanggotaan lembaga-lembaga yang mempersiapkan Indonesia Merdeka seperti BPUPKI, Panitia 9 maupun PPKI. Tetapi keberagaman (kebhinekaan), itu tidak untuk dijadikan sebagai bahan pecah belah, perdebatan dan konflik. Melainkan justru digunakan untuk harmoni, toleransi dan wujudkan solusi, kesepahaman, kesepakatan yang menyatukan (Bhinneka Tunggal Ika).
“Tetapi sering dilupakan, di antara mereka, ada anggota PPKI, yaitu satu tokoh dari Provinsi Bali yang ikut andil sebagai anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Beliau terlibat dalam menyepakati Pancasila pada versi finalnya (18 Agustus 1945), penyusunan UUD 45, serta hadir pada saat pembacaan proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945. Dia adalah i gusti ketut pudja, kelahiran Buleleng, yang menjadi putra Bali pertama yang meraih gelar Meester in de Rechten (sarjana hukum),” ungkap HNW dalam keterangannya, Sabtu (1/11/2025).









